28 November 2009

ARTI LAMBANG TERATAI








Setangkai bunga teratai yang mekar dan dikelilingi oleh gelang rantai, yang mana rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat, berjumlah 16 mata rantai bulat dan 16 mata rantai belah ketupat.

Makna dari lambang tersebut adalah :

a. Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun.

b. Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.

c. Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.

d. Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.

Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.

Read More......

10 November 2009

Teori Prilaku







Teori Prilaku memfokuskan penelitiannya pada dua hal pokok, yaitu :

1. Prilaku Pemimpin

2. Penampilan dan Kepuasan Bawahan



Studi Teori Prilaku adalah berbagai macam prilaku pemimpin yang menimbulkan pengaruh terhadap penampilan dan rasa puas bawahan.



Kepemimpinan diidentifikasikan kedalam prilaku, yaitu :

1. Mengutamakan tugas ( Permphesis )

2. Bertenggang Rasa ( Consideration )

3. Membangkitkan kepercayaan ( Inspiration )

4. Penghargaan Dan Pengakuan ( Praise recoginition )

5. Kemnunglinan pemberian imbalan atau penghargaan ( Strukturing reward contigenties )

6. Partisipasi Pengambilan keputusan ( Decesion Participation )

7. Memberikan otonomi dan delegasi ( Autonomy Delegation )

8. Memberikan Klasifikasi peranan pemimpin ( Role Clarification )

9. Menetapkan tugas ( Goal Setting )

10. Pelatihan ( Training Coaching )

11. Penyebaran informasi ( Information Dissemination )

12. Pemecahan masalah ( Problem Solving )

13. Perencanaan ( Planing )

14. Koordinasi ( Coordination )

15. Fasilitas kerja ( Work Facilition )

16. Wakil organisasi ( Representation )

17. Menciptakan Suasana kerja ( Interaction Faciliuon )

18. Mengendalikan konflik ( Conflict Management )

19. Kritik, Disiplin ( Criticism, Discipline )


Teori Kontingensi

Seorang pemimpin yang baik menurut teori ini harus mampu membawa perilakunya sesuai dengan situasi, mampu melakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif yang berbeda – beda.

Inti dari teori Kontigensi atau situasi adalah :

Perilaku pemimpin cenderung berbeda – beda dari situasi ke situasi yang lain tergantung kepada tingkat kedewasaan bawahan.

Empat ( 4) perilaku Kepemimpinan :

Direktif : Seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah, petunjuk dan pengawasan.

Konsultatif : Perilaku pemimpin yang cenderung bersikap melakukan komunikasi dua arah.

Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan keluhan dan perasaan.

Partisipatif : Pemimpin makin mendengarkan secara intensif kepada bawahan serta menciptakan komunikasi dua arah yang makin meningkat.

Pemimpin turun kebawah bersama bawahan di dalam menentukan pengambilan keputusan

Delegatif : Pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan untuk menyelesaikan tugas – tugas sesuai dengan kewenangannya, sebab bawahan dianggap telah memiliki kecakapan dan kepercayaan untuk memikul tanggung jawab.



Read More......